BLOG SEKOLAH, SIAPA TAKUT?

Sebetulnya sudah agak telat ditulis, karena saya sudah mendapat info dari mas Sendi bulan lalu. Tapi karena cukup menarik dan saya kira banyak teman-teman kita yang belum tahu dan perlu tahu, saya menuliskannya sekarang.
Begini, mas Sendi mengabarkan bahwa sekolahnya sudah punya situs, dengan alamat, catat ya: www.smansastgm.blogspot.com Coba diklik tuh!
Nah, berarti masih satu grup dengan ikabela, karena web hostingnya sama-sama memakai blogspot. Dan lebih tepat disebut weblog. Sesuai sifatnya blog, memang tidak terlalu resmi. Toh tidak ada salahnya situs lembaga, seperti sekolah, tampil ala blog. Tidak perlu merasa kurang gengsi, kurang bonafid, karena gratisan.
Buat saya yang penting isinya. Apa artinya situs keren, tapi isinya tak pernah diupdate, dari bulan ke bulan isinya tetap sama. Bocen ah! Kalau isinya selalu faktual dan menarik, pasti banyak yang suka.
Lha, situs sekolahnya mas Sendi ini masuk kategori mana? Layak dilihat atau …. Anda harus menilainya sendiri.
Yang menjadi perhatian saya, URL atau alamat blog tersebut, kepanjangan. Tidak cukup mudah diingat. Seharusnya singkat dan bermakna. Apalagi ini nebeng blogspot.com yang sudah cukup panjang dan wajib dicantumkan.
Ini bisa jadi tips buat teman-teman yang niat bikin situs ala blog. Jangan maksa memakai nama sekolah sebagai URL. Coba bayangkan kalau nama sekolahnya SMA Kawah Candradimuka, misalnya, memakai blogspot. Maka URL-nya berbunyi: www.smakawahcandradimuka.blogspot.com Weleh-weleh. Ibarat makanan, pasti gak maknyus blas.
URL situs tidak harus menggunakan nama sekolah. Antara alamat blog/situs dan nama sekolah tidak harus sama, URL harus pendek agar mudah diingat, tapi nama situs bisa lebih panjang.
Sebagai ganti nama yang panjang dan sulit diingat, pilih kata-kata tertentu yang mencerminkan identitas sekolah. Atau julukan sekolah yang kadung populer di masyarakat. Ini lebih bermakna dan menarik.
Beberapa hari lalu, saya dapat SMS dari teman lama saya di Samarinda, mas Rediyono. Tempo hari pernah saya sentil agar buat situs untuk sekolah yang dia rintis di Bontang, buah perjuangannya 20tahun lebih. Dulu tahun 90-an saya pernah bertandang ke sana. Waktu itu sambil dinas di Arhanud, mas Redi sempat-sempatnya nyambi mendirikan SMEA, yang lokasinya nunut SD Inpres di depan markasnya. Sekolah yang berdiri secara swadaya dan swakelola ini jam belajarnya mulai siang sampai sore. Mas Redi benar-benar merintisnya dari nol. Dia modali sendiri dari penghasilannya, dia kelola sendiri dengan teman-temannya, dan dia pun merangkap guru bidang studi tertentu. Muridnya hanya belasan orang tiap kelas. Tapi saat itu siap meluluskan angkatan pertama. Padahal di luar dinas di kesatuan, dan sekolah, mas Redi punya kesibukan lain sebagai mahasiswa yang kuliah jarah jauh di Samarinda.
Ketika bertemu lagi beberapa tahun kemudian, sekolahnya sudah berkembang. Muridnya ratusan, lahan untuk sekolah sudah ada, tinggal dibangun.
Bertemu lagi, gedung sekolah milik sendiri sudah ada, Murid 500-an, dengan SPP 25ribu/anak (ingat itu di Bontang, Kaltim) sekitar tahun 2000-an. Berbagai prestasi dan penghargaan diperoleh sekolahnya.
Beberapa tahun lalu dia purnatugas dari kesatuannya dengan mengajukan pensiun dini. Dia tetap melanjutkan pengabdiannya dalam pendidikan. Dia sedang menyelesaikan studi S3 dengan konsentrasi Ekonomi Koperasi. Sambil membina sekolahnya SMK Putra Bangsa di Bontang, dia mendirikan lembaga pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja. Konon dia sudah menjalin kerjasama dengan lembaga di Malaysia dan Singapura.
SMS-nya beberapa hari lalu cukup membuat saya surprise: Kalau mau tahu perkembangan sekolahku, silakan buka www.smk-putrabangsa.com
Saya tambah surprise melihat tampilan situsnya. Hanya tiga kata menilainya: Bagus, bagus, dan bagus.
Coba saja teman-teman melihat sendiri.
Salut, salut dan salut.
Siapa yang nyusul ? (Tono Soegijanto)

Artikel Terkait

BLOG SEKOLAH, SIAPA TAKUT?
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email