Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis tentang SEFT (Spiritual Emotional Freedom Techniques), sebuah terapi yang memadukan antara energi psikologi dan kekuatan doa, yang dikembangkan oleh Faiz Zainudin. Silakan klik di sini untuk merefresh ingatan anda, atau sebagai pengenalan bagi yang belum sempat membacanya, sebelum membaca tulisan ini, supaya nyambung dengan apa yang akan saya tulis ini.
Terapi yang tampak sederhana dan relatif mudah dipelajari dalam waktu singkat ini, sangat mungkin bagi banyak orang tidak menarik dan tidak masuk akal. Tapi saya yakin, kalau anda mau mempelajarinya dan menerapkannya, pendapat anda tentang SEFT akan berubah total. Saya tergerak menuliskan semata-mata agar teman-teman konselor dan siapa saja bisa mendapat manfaatkan praktis dan nyata dari SEFT, seperti saya sendiri telah merasakannya.
Efektivitas SEFT telah banyak dibuktikan. Dalam bukunya, Faiz menceritakan pengalamannya & koleganya membantu masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya yang mengalami bencana beberapa tahun lalu. SEFT disebutkan efektif membantu masyarakat yang mengalami trauma akibat bencana tersebut. Ada kasus yang disertai foto-foto tentang anak SD yang berhasil disembuhkan dari kecanduan merokok, setelah diterapi SEFT yang hanya makan waktu tidak lebih 5 menit!
SEFT juga telah dicoba diterapkah pada penghuni panti jompo, tuna mental, dan para napi narkoba. Diberitakan dalam sebuah situs berita, aktor Roy Marten termasuk yang telah mencoba SEFT untuk membantu proses penyembuhannya, dan dia merekomendasikan istrinya agar ikut mencoba SEFT.
Saat ini pelatihan SEFT telah menjadi bisnis yang prospektif. Melihat tempat pelatihannya di hotel berbintang, pastilah biayanya tidak murah.
Padahal, untuk menjadi SEFTER, anda bisa mempelajarinya sendiri dari tulisan saya sebelumnya atau lebih lengkap lagi lewat bukunya. Saya jamin mudah dan cepat, gratis lagi. Coba anda terapkan SEFT untuk diri sendiri dan keluarga, dan anak didik anda di sekolah. Praktikkan dalam membantu para siswa yang mengalami berbagai masalah, apapun itu, baik fisik maupun psikologis. Terutama yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa. Saya yakin SEFT bisa diterapkan untuk semua masalah. Seperti dikatakan salah seorang penggagas SEFT, do it on everything.
Saya sendiri telah beberapa kali mendapat hasil mengejutkan dari SEFT. Yang terakhir, saya mencoba menerapkan SEFT dalam bisnis. Saya tergerak untuk membuktikan apakah hasil-hasil yang saya dapat dari SEFT selama ini bersifat kebetulan, sugesti atau memang bukti efektivitas SEFT yang riil. Belum lama ini saya membuka toko variasi motor. Yang namanya usaha baru tentunya belum banyak dikenal konsumen dan omzet tidak stabil. Saya membuat eksperimen sederhana: apakah terdapat perbedaan omzet harian toko pada hari-hari yang diberi SEFT dengan omzet pada hari-hari yang tidak saya beri SEFT?
Prosedurnya: selama 20 hari, secara selang-seling/bergantian saya melakukan SEFT dan tidak melakukan SEFT terhadap toko. Jadi kalau hari ini saya melakukan SEFT, besoknya tidak. Karena seminggu ada 7 hari, dan eksperimen berlangsung 20 hari, maka pada hari Minggu eksperimen tidak diperhitungkan karena hari Minggu toko hanya buka setengah hari. Jika hari Minggu kebetulan waktunya pemberian SEFT, maka ditiadakan dan diganti hari Senin. Begitu juga kalau kebetulan Minggu jatuhnya tidak ada treatment SEFT, maka tidak diperhitungkan dan diganti hari Seninnya.
Hasil omzet toko selama 10 hari di SEFT dan 10 hari tanpa SEFT dibandingkan. Dan hasilnya?
Secara umum, omzet harian toko dengan SEFT lebih unggul daripada tanpa SEFT. Hanya 3 hari terdapat omzet toko tanpa SEFT lebih tinggi dari hari dengan SEFT, selebihnya SEFT unggul. Perbedaan rata-rata omzet harian toko dengan SEFT dan tanpa SEFT sebesar 146.550 rupiah. Silakan anda coba untuk diri anda. (Tono Soegijanto).
Lebih lanjut tentang SEFT, klik www.logos-institute.com
SEFT, Cobalah & Buktikan Manfaatnya!
4/
5
Oleh
Admin