Kendalanya, selain akses internet yang masih terbatas, masyarakat masih sedikit yang melek komputer. Juga ada kendala tarif pulsa yang mahal. Perangkat komputer yang makin murah dan canggih, belum didukung tarif pulsa yang murah, ya percuma wae.
Bayangkan. Kalau kita mengakses internet lewat telepon rumah via telkomnet instant, per jam biaya koneksinya 10 ribu. Mau lebih murah, dengan Speedy. Per jam cuma 4 ribu. Tapi langganan per bulannya 200 ribu untuk akses internet selama 50 jam. Selebihnya ada hitungan lagi.
Mau yang pahe, ada caranya. Yaitu ngenet di warnet. Sekitar 4-5 ribu per jam. Lebih hemat kalau menjadi member, bisa diskon sampai 50%. Tapi, ada tapinya lho. Jadi member syaratnya harus deposit sejumlah uang tertentu. Misalnya 100 ribu.
Saya kira, salah satu alasan teman-teman alergi internetan, ya soal biaya. Makanya, ngenet di warnet bisa jadi solusi yang jitu. Saya sendiri nggarap ikabela82 di warnet, dengan menjadi member, biaya per jam cuma 2ribu. Lima kali lebih hemat dibanding ngenet di rumah.
Apa ada yang lebih murah? Pokoke pol murah. Ada, gratis malah! Nunut saja internetan di sekolah anda! Mau dicoba? Saya gak nganjurkan lho. Maksud sebenarnya begini, kita bisa mencoba kiat yang dilakukan sekolahnya mas Sendi, di SMAN 1 Sukoharjo, Lampung.
Cerita mas Sendi tuh. Sekolahnya punya program internetisasi bagi para siswa. Satu anak dikenai iuran 5 ribu per bulan. Kalau satu sekolah siswanya 400 orang, terkumpul 2 juta sebulan. Cukup untuk ambil paketan Speedy Telkom, puas-puasin deh internetan sepanjang hari. Guru-guru, termasuk konselor, bisa ikut memanfaatkan fasilitas tersebut secara gratis. Ini maksud saya. Kalau ada yang tertarik ikutan, biar nanti mas Sendi yang jelaskan teknis pelaksanaannya secara gamblang. Oke? (Tono Soegijanto)
Internetan Gratis, Mau?
4/
5
Oleh
Admin