KOMPUTER SI TUKUL ARWANA

Memiliki komputer bagi sebuah keluarga, tak terbilang manfaatnya. Mulai dari anak-anak, ibu, dan ayah bisa memanfaatkan komputer dengan berbagai tujuan atau kepentingan yang berbeda. Dari komputer, kita bisa mendapatkan informasi, pengetahuan dan hiburan sekaligus. Sudah bukan jamannya lagi menempatkan komputer sebagai benda asing. Komputer adalah partner yang bisa membuat hidup lebih “hidup”. Bersyukurlah bahwa komputer ditemukan, dan kita sempat menikmatinya.
Komputer mahal? Itu 5-10 tahun lalu. Sekarang komputer relatif murah, dan pasti terjangkau oleh teman-teman yang rata-rata golongannya sudah IVA. Yang penting, jangan ngotot menuntut yang branded. Saya sendiri tidak malu mengatakan, satu set komputer yang saya beli harganya cuma 2,5 juta rupiah. Malah bisa lebih murah kalau monitornya bekas. Memang rakitan lokal, tapi Pentium IV lho. Saya punya pertimbangan kuat untuk tidak merasa perlu membeli komputer mahal.
Komputer itu produk teknologi yang kompetitif. Secanggih dan semahal apa komputer, dalam hitungan tak sampai setahun, pasti sudah keluar tipe baru dengan fitur yang lebih canggih. Ada teman yang beli komputer seharga 24 juta, tak lebih dua bulan kemudian, sudah muncul sistem operasi yang lebih baru, Windows Vista. Coba sekarang dijual, nilai kerugiannya pasti besar.
Saya ambil manfaatnya saja dari sebuah komputer. Kalau dengan 2 jutaan, kebutuhan yang ingin dicapai sudah terpenuhi, ya kenapa tidak. Bagi pemula seperti saya, komputer mahal hanyalah sebuah kemubaziran. Kelak, seiring dengan meningkatnya pengetahuan saya memaksimalkan fungsi komputer, tidak tertutup kemungkinan saya membutuhkan komputer yang lebih canggih. Dan saat itu harga komputer pasti makin murah.
Garis besarnya ada dua macam komputer, PC (personal computer) dan Laptop, yang tambah ngetop gara-gara Tukul Arwana. Eh, yang benar mana ya: laptop popular karena Tukul, atau Tukul ngetop karena laptop? Bingung khan? Mungkin sama-sama benarnya ‘kali ya. Kok ngelantur. Kembali ke … laptop!
Pastinya laptop lebih mahal dari PC. Lebih praktis, mudah di bawa ke mana-mana. Tapi tetap saja laptop, seperti PC, kian murah. Laptop lokal hanya sekitar 4jutaan. Saya diyakinkan tutor kursus komputer, tetap enak PC. Lebih kuat. Gampang diperbaiki kalau rusak, dan tersedia komponennya. Jadi saya pun anjurkan kepada teman-teman, beli yang PC saja.
Minimal Pentium 3, sebaiknya 4. Toh selisih harga tidak banyak, tapi kalau buat internetan, dibawah 4 kelamaan bengongnya menunggu proses loading, apalagi kalau download, bisa untuk melamun. Hitung-hitung jadi mahal karena pulsa terbuang percuma.
Ada dua jangan lupa yang perlu diingat. Pertama, jangan lupa pasang modem buat internet, yang eksternal. Modem internal mungkin gratis karena terpasang didalam boks CPU, tapi mudah hang tuh. Modem eksternal Cuma 150 ribuan. Terakhir, jangan lupa minta diinstall browser Opera dan atau Firefox punya, agar ketika surfing internet, tidak terganggu pemunculan kotak dialog yang tertubi-tubi seperti kalau browsing dengan Internet Explorer.
Ayo, cepetan beli komputer, dan selalu yang pertama berkunjung ke www.ikabela.blogspot.com ketika berinternet ria. Puas…puas. (Tono Soegijanto)

Artikel Terkait

KOMPUTER SI TUKUL ARWANA
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email