Pekerjaan Sampingan? Mau, tapi...

Pekerjaan sampingan? Siapa tidak mau. Ini sama artinya penghasilan tambahan atau ekstra. Bikin dapur makin ngebul. Iya nggak?
Bagaimana dengan teman-teman kita? Puaskah mereka dengan status PNS dan guru yang mereka sandang? Bagaimana mereka menyikapi perlu tidaknya pekerjaan sampingan?
Saya menanyakan ke sejumlah teman-teman kita, ada 11 orang yang menjawab dan hasilnya tidak terlalu mengejutkan. Sebagian besar teman kita mengaku tidak punya pekerjaan sampingan. Dan hanya 3 orang yang menyatakan punya pekerjaan sampingan yang dapat mendatangkan income tambahan. Kok gitu ya? Kurang kreatif? Tak ada kemampuan? Tak ada waktu? Atau, barangkali gaji PNS sudah mencukupi kebutuhan? Inilah jawaban mereka :
Sri Sunarti : Karena sudah banyak tugas dari sekolah.
Rissa : PNS aku tidak punya pekerjaan sampingan karena aku sudah disibukkan dengan pekerjaanku dan sibuk di organisasi kemasyarakatan.
Pujo :Sementara belum punya pekerjaan sambilan, karena saya harus all-out ke tugas kedinasan agar bias memberikan kontribusi yang optimal untuk kemajuan lembaga. Emangnya mau ngasih kerjaan apa?
Kawini : Saya PNS tidak punya sampingan, kalau ada yang mau join kerja sama sih saya mau.
Anis :Tidak punya, masih bingung apa yang dapat saya kerjakan.
Umbul : Maaf ya, kalau aku habis kerja disuruh duduk manis di rumah sama suamiku, jadi yang bisnis sampingan suamiku, gitu lho.
Tersirat dari jawaban teman-teman, kesibukan sebagai PNS yang tidak memungkinkan mereka memikirkan mencari pekerjaan sampingan. Tapi bukan berarti mereka tidak mempunyai penghasilan tambahan. Mungkin banyak yang mempunyai penghasilan yang tidak tetap dari kegiatan yang dilakukan di luar kedinasan. Misalnya ada teman kita yang menyebut kegiatan yang menghasilkan uang bukan sebagai pekerjaan tetap, tapi sekedar hobi. Contohnya mas Nur Aminudin.Dia beternak burung kenari, selain itu, dia juga membantu mengajar kelas konversi Bimbingan Konseling di UPS Tegal.
Lalu ada mas Ali di Tuban yang mengaku cuma bantu-bantu istrinya yang punya toko mracangan. Di luar itu, dia memanfaatkan waktunya buat otak-atik mobil tua sebagai hobi yang UUD. Ujung-Ujungnya Duit juga khan?
Lantas, siapa saja teman kita yang punya dobel income?
Mas Mulyono di Batang, contohnya. Dengan terbuka ia mengatakan punya usaha bertani modern dan beternak yang mengarah ke UKM. Pasti duitnya lumayan tuh. Karena penasaran, saya kejar lagi jawabannya. Bertania dan beternak apa mas? Jawabannya lagi: ternak kambing dan sapi dengan pola kemitraan dengan peternak, lalu bertani padi dan palawija dengan sistem koordinasi atau kepercayaan satu orang. Dia tinggal kontrol seminggu sekali. Wah, hebat juga mas kita yang satu ini. Bisa dijadikan teladan nih.
Sejoli mas Bowo dan mbak Indah di Lawang tak mau kalah jiwa wiraswastanya. Diam-diam mereka punya usaha toko retail, lho. Misinya bukan cuma mendulang rupiah, tapi ada manfaat lain untuk profesi (?) dan mengembangkan keterampilan anaknya yang kebetulan kuliahnya di fakultas ekonomi. Ealah, ini sih namanya sambil nyelam minum air. Awas kelelep lo.
Dari Karanganyar, mbak Muji punya bisnis sampingan yang cukup merakyat, arisan. Bukan arisan uang seperti yang lazim dilakukan, tapi arisan sepeda motor. Tidak main-main, bisnis ini sudah dilakoni cukup lama. Saat ini arisan motornya sudah melibatkan 12 kelompok. Padahal satu kelompok terdiri 50 anggota. Berarti ada 600 anggota arisannya. Dari 12 kelompok tersebut, yang 6 kelompok sudah selesai. Jadi mbak Muji sudah berhasil memberikan 300 sepeda motor kepada anggota arisannya. Hitung saja berapa duit berputar kalau 12 kelompok berhasil dituntaskannya, kalau harga satu motor anggap saja 9juta. Wah, tembus angka 5M, bos.Tepuk tangan dong buat naluri bisnis mbak Muji. Hebatnya lagi, dari 600 anggota itu, yang macet cuma 20 orang. Sekarang pun dia siap membentuk kelompok ke-13. Ayo, siapa mau ikutan. Pasti diterima dengan senang hati. Komisinya dong!
Saya percaya, selain yang telah disebut tadi, masih ada teman-teman kita yang punya pekerjaan sampingan yang cukup prospektif secara finansial. Sebut saja mbak Indra di Sidoarjo. Bisnis sampingannya ada beberapa buah, yang dijalankan secara kongsian dengan mitra bisnisnya. Salah satunya persewaan mobil.
Nah, sekarang terserah sampean. Pilih jadi PNS doang, duduk manis di rumah usai kerja seperti mbak Umbul, monggo! Mau bingung tak tahu apa yang harus dikerjakan, seperti mas Anis, silakan! Atau, pilih saja cara kreatif menggali penghasilan tambahan seperti berhasil dipraktikkan beberapa teman? Tidak ada ruginya dicontoh, bukan? (Tono S)

Artikel Terkait

Pekerjaan Sampingan? Mau, tapi...
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email