PRAKTIK PEMBERIAN BANTUAN TRADISIONAL DI KALANGAN WARGA MASYARAKAT JAWA KEJAWEN

PRAKTIK PEMBERIAN BANTUAN TRADISIONAL DI KALANGAN WARGA MASYARAKAT JAWA KEJAWEN (Studi kasus pada warga masyarakat priyayi Surakarta).

Penulis : Dr. Soetarno, M.Pd

Konseling adalah bantuan kemanusiaan yang dilaksanakan dengan wawancara yang mengharuskan interaksi dan komunikasi yang mendalam antara konselor dan klien dengan tujuan pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, dan perubahan tingkah laku atau sikap. Dengan konseling klien memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, mampu mengarahkan diri sesuai potensinya, mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapi, mempunyai wawasan yang lebih realistis dan penerimaan yang obyektif tentang dirinya, serta memperoleh kebahagiaan hidup dan dapat menyesuaikan secara efektif baik terhadap diri sendiri maupun lingkungannya. Umumnya para praktisi konseling di Indonesia melaksanakan layanan konseling menggunakan ancangan dari Barat yang telah mapan. Meskipun telah terbukti keefektifannya di Barat terhadap klien di negara Barat, profesional konseling di Indonesia semestinya melakukan penyesuaian atau pengembangan untuk membantu klien yang berasal dari lingkungan budaya Indonesia. Hal ini disebabkan oleh karena konseling banyak muatan budaya; dan terdapat perbedaan antara budaya Indonesia dengan budaya Barat, bahkan ada yang bertentangan. Di Indonesia, khususnya di lingkungan warga masyarakat Jawa Kejawen, secara historis telah ada layanan bantuan yang dilaksanakan oleh praktisi pemberi bantuan tradisional. Layanan bantuan tradisional ini diberikan oleh wong tuwo atau wong pinter kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Warga masyarakat yang membutuhkan bantuan tradisional khususnya bantuan penyelesaian masalah hidup dan kehidupan itu mencakup orang tua, dewasa , maupun remaja, baik laki-laki atau wanita dari golongan priyayi atau rakyat biasa, pegawai ataupun swasta. Masalahnya adalah : (1) Bagaimanakah pelaksanaan pemberian bantuan tradisional di kalangan warga masyarakat Jawa Kejawen? dan (2) Apakah komponen dasar konseling yang terkandung di dalam bantuan tradisional itu? Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman tentang : (1) Praktik pemberian bantuan tradisional di kalangan warga masyarakat Jawa Kejawen, dan (2) Komponen dasar konseling yang terkandung di dalam bantuan tradisional. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan ancangan kebudayaan/etnografi, je-nis penelitian studi kasus dengan rancangan penelitian multi kasus. Penelitian studi kasus dilaksanakan di Kota Surakarta dengan subyek penelitian sebagai informan adalah warga masyarakat priyayi yang dipilih secara sengaja. Subyek penelitian terdiri dari tiga orang praktisi pemberi bantuan tradisional dan tiga penerima bantuan tradisional pasangan masing-masing praktisi tersebut. Masing-masing pasang pemberi dan penerima bantuan tradisional sebagai kasus tunggal pertama, kedua, dan ketiga. Penelitian dilaksanakan dua tahap, yaitu penelitian tahap 1 terhadap praktik pemberian bantuan tradisional, dan penelitian tahap II terhadap komponen dasar konseling yang terkandung di dalam bantuan tradisional. Prosedur penelitian multi kasus dimulai dengan meneliti secara intensif kasus tunggal pertama, dilanjutkan dengan meneliti kasus tunggal ke dua dan terakhir meneliti kasus tunggal ke tiga untuk memperoleh temuan akhir sebagai hasil penelitian. Analisis data penelitian tahap I, praktik pemberian bantuan tradisional diperoleh simpulan : (1) Praktik pemberian bantuan tradisional di kalangan warga masyarakat Jawa Kejawen dilaksanakan oleh praktisi pemberi bantuan tradisional yang memiliki kemampuan supra natural, berlandaskan nilai budaya Jawa Kejawen yang dipadu dengan pandangan dasar wong tuwa; (2) Ada variasi model pemberian bantuan tradisional ber- dasarkan pandangan dasar wong tuwa sesuai dengan latar belakang pengalamannya, yaitu (a) model bantuan tradisional berlandaskan nilai budaya Jawa Kejawen, (b) model bantuan tradisional berlandaskan nilai budaya Jawa Kejawen di padu dengan pandangan rasionalisme, dan (c) model bantuan tradisional berlandaskan nilai budaya Jawa Kejawen di padu dengan pandangan berdasarkan ajaran Islam. Analisis data penelitian tahap II, komponen-komponen dasar konseling yang terkandung didalam bantuan tradisional berdasarkan konsep bahwa konseling sebagai bantuan psikologi terdiri atas komponen-komponen dasar, diperoleh simpulan : (1) Bantuan tradisional mengandung komponen-komponen dasar konseling berikut; (a) dasar filsafat, yaitu manusia sebagai mahluk Tuhan yang dibekali sifat dan kemampuan kodrat, (b) tingkah laku bermasalah adalah takdir Tuhan dan atau akibat manusia tidak mendaya gunakan sifat dan kemampuan kodratnya dengan benar, (c) pemberian bantuan adalah bantuan kepada individu yang menghadapi masalah melalui wawancara antara pemberi dan penerima bantuan dalam usaha menyelesaikan masalah penerima bantuan, (d) tujuan akhir pemberian bantuan adalah penerima bantuan terselesaikan masalahnya, merasa bahagia yang ditandai dengan merasa hidup tenang, tenteram tanpa ada beban pikiran dan /atau perasaan, dan (e) bantuan pemecahan masalah yang diberikan oleh pemberi bantuan dalam bentuk nasihat dan/atau tindakan yang harus dilaksanakan oleh penerima bantuan; (2) Secara ideal bantuan tradisional di kalangan warga masyarakat Jawa Kejawen belum dapat disebut sebagai konseling, karena tidak adanya beberapa hal-hal prinsip konseling di dalamnya. Implikasi pengembangan penelitian ini adalah: Pengembangan model konseling spiritual / religius yang berlandaskan nilai budaya Jawa Kejawen dengan melaksanakan hal-hal prinsip konseling untuk mencapai tujuan konseling. Dalam hal ini nilai dan paham Jawa Kejawen sebagai alat mencapai tujuan konseling.

KURIKULUM VITAE


Nama :

Dr. Soetarno, M.Pd

Tempat, Tgl Lahir :

Klaten, 07 Pebruari 1948



Riwayat Pendidikan :

1. S1, FIP-IKIP Suirakarta, tahun 1972 ( Bidang ilmu: Bimbingan dan Penyuluhan )
2. S2, PPs – IKIP Malang, tahun 1997 ( Bidang Ilmu: Bimbingan dan Konseling )
3. S3, PPs – Universitas Negeri Malang, tahun 2005 ( Bidang Ilmu: Bimbingan dan Konseling )

Judul Disertasi :

Praktik Pemberian Bantuan Tradisional di Kalangan Warga Masyarakat Jawa Kejawen (Studi Kasus pada Warga Masyarakat Priyayi Surakarta)

Buku:

1. Dasar-Dasar Psikologi Kepribadian dan Sosial
2. Pemahaman Individu I, BPK UNS
3. Pemahaman Individu II, BPK UNS
4. Masalah Belajar dan Bimbingan, BPK UNS
5. Pendekatan Kelompok dalam Bimbingan & Pengajaran, BKP UNS
6. Penelitian Pendidikan dan Bimbingan, Bahan Ajar FKIP UNS
7. Model-Model Konseling, Bahan Ajar FKIP UNS
8. Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Statistik untuk Analisis Data Penelitian Pendidikan dan Bimbingan, Bahan Ajar FKIP UNS
9. Evaluasi Pengajaran, Paket Pembelajaran UNS
10. Evaluasi Belajar Mengajar, Bahan Ajar
11. Profesi Keguruan, Paket Pembelajaran UNS
12. Penilian Layanan B. & K., HO FKIP UNS
13. Survai Permasalahan Bimbingan , Hand Out
14. Bimbingan Belajar, Hand Out
15. Perkembangan Peserta Didik, Hand Out
16. Psikodiagnostik, Hand Out
17. Perkembangan dan Bimbingan Peserta Didik, Bahan Ajar Sertif. Guru FKIP UNS

Penelitian:

1. Kajian Nilai Budaya yang Terkandung di dalam Serat Wedhatama dan Sumbangannya pada Landasan Budaya Bimbingan
2. Model Penanganan Penyimpangan Tingkah Laku Siswa di Sekolah Guru Pembimbing SMA Kota Madya Surakarta
3. Studi Penerapan Belajar yang Efektif di UNS
4. Kajian Bahan Informasi Bimbingan dalam Ajayan yang Terkandung di dalam Serat Wedhatama
5. Identifikasi Masalah Psikologis Siswa Sekolah Dasar yang Rawan Putus Sekolah ( Studi pada Siswa SD Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta)
6. Informasi Bimbingan dalam Ajaran yang Terkandung Serat Wedhatama Studi tentang Penerapan Pembelajaran yg Efektif di UNS

Kegiatan Ilmiah (Nasional/Internasional):

1. Pokok-Pokok Pikiran Peranan Guru Pembimbing dalam Pelaksanaan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Makalah Seminar Peningkatan Kualitas Guru BK di Sekolah oleh Pusat Bimbingan-Konseling dan Pengembangan Karir LPP UNS
2. Pokok-Pokok Pikiran Penyusunan Program Pengembangan Diri. Makalah Seminar Nasional Bimbingan Konseling dan Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNS
3. Pokok-Pokok Pikiran Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Makalah Lokakarya Pengembangan Kurikulum FKIP Universitas Muhammadiyah Magelang
4. Meningkatkan Keberadaan Layanan B & K di Sekolah, Makalah Seminar Nasional
5. Segi-Segi Dasar Konseling, Makalah Seminar Nasional
6. Persiapan Guru Pembimbing dalam Pelaksanaan KBK, Makalah Seminar Regional Jawa Tengah
7. Peranan Guru Pembimbing dalam Meningkatkan Mutu Lulusan, Makalah Seminar Regional Surakarta
8. Menyususn Program B&K di SMK, Bahan Pelatihan Guru SMK Klaten
9. Konselor Profesional, Makalah Seminar Regional Surakarta
10. Penerapan KBK Program Studi BK, Makalah Lokakarya FKIP UMM
11. Kompetensi Konselor di Berbagai Lembaga di Luar Institusi Pendidikan, Makalah Workshop Hibah S.P4 FKIP UNISRI
12. Pemberdayaan Guru Pembimbing dalam Meningkatkan Budi Pekerti dan Prestasi Belajar Siswa, Seminar Guru Pembimbing SLTP dan SMU se Eks. Karesidenan Surakarta
13. Penggunaan Hasil Tes Psikologi dalam Layanan B & K, Makalah Workshop B & K Guru Pembimbing Kabupaten Magelang
14. Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar: Metode & Model Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar, Makalah Workshop Hibah S.P4 Fakultas Ekonomi UNISRI
15. Sistem Pembelajaran, Makalah Workshop Hibah S.P4 Jurusan Seni Rupa FSS UNS

Organisasi:

1. Ketua Bidang Pendidikan SEMA FIP IKIP Surakarta tahun 1970-1972
2. Ketua Bidang Pendidikan DEMA IKIP Surakarta tahun 1970-1972
3. Anggota Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
4. Ketua Cabang Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) Kodya Surakarta,1992-1996
5. Anggota Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN)
6. Ketua Alumni Jurusan B.P FIP IKIP Surakarta dan Program Studi B.K FKIP UNS, 2000-2004
7. Sekretaris BP3 SMA Negeri 1 Surakarta, 1996-2002
8. Sekretaris Badan Kerjasama BP3 SMA dan SMK Kota Surakarta, 1998-2002
9. Ketua Komite Sekolah SMA Negeri 1 Surakarta, 2003-2007
10. Wakil Bendahara Oengurus Daerah ISPI Jawa Tengah, 2007-2010
11. Bidang Pendidikan Pengurus Cabang ISPI Surakarta, 2007-2

Artikel Terkait

PRAKTIK PEMBERIAN BANTUAN TRADISIONAL DI KALANGAN WARGA MASYARAKAT JAWA KEJAWEN
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email