Jauh Panggang Dari Api

Sebulan blog ini berumur. Dan belum ada partisipasi nyata dari teman-teman. Yang ada baru sebatas tebar janji. Hayo, jangan pinter berjanji. Hayo, jangan berlagak jadi politisi lagi kampanye. Hayo, buktikan janjimu!

Kreatif dong! Jangan sia-siakan blog ini. Jangan biarkan Tono sendiri. Jangan boleh Tono menjadi one man show. Jangan relakan blog ini miliknya Tono doang. Jangan buat blog ini kesepian.

Bukan dukungan yang penting. Tapi partisipasi teman-teman mengisi blog ini yang paling ditunggu. Anda bisa kalau mau. Anda tidak bisa kalau tidak mencoba. Anda pasti mampu. Anda hanya perlu kemauan untuk mencoba. Dan itu tidak sulit bagi anggota Ikabela82. Saya yakin!

Teman-teman yang sempat, dan yang tidak sempat saya sms woro-woro, sempatkan waktumu untuk blog ini. Partisipasimu sudah ditunggu. Gak perlu tunggu nanti. Sekarang waktunya. Ayo, mas Rissa, mas Anis, mbak Muji, mas Sendi, dan lain-lainnya, jangan kelamaan mikirnya.

Ada apa denganmu, teman?
Saya memang penasaran kok adem ayem saja sambutan teman-teman tercinta. Coba-coba saya cari info, ketimbang nebak ngawur. Mas Joko pernah bilang, teman-teman kurang suka dengan komputer. Mbak Muji mendukung, he’eh betul, teman-teman lebih suka cari penghasilan tambahan daripada komputeran. Opo yo pancen ngono, saya membatin.

Tidak mau, tidak bisa, atau kurang sosialisasi? Kalau benar tidak mau, ya sangat disayangkan. Lha, yang namanya komputer itu besar manfaatnya daripada mudharatnya. Saya yang belum lama belajar komputer saja merasa getun, kok baru sekarang belajarnya. Apalagi teman-teman sebagai konselor sekolah yang nota bene adalah guru, tengsin dong kalah gape sama siswanya soal komputer. Apalagi, dengar-dengar nanti ada program dari Depdiknas, 1juta guru akan dilatih komputer, dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan (Jawa Pos, 17-4-2007). Kalau gurunya gaptek, muridnya piye?

Saya cuma mau bilang, jangan malu belajar. Asal jangan belajar malu. Contohnya mas Sendi. Dia ngaku belajar komputer otodidak, gak pakai kursus-kursusan. Tapi dipercaya sekolahnya mengelola unit komputer. Ke depan sudah berencana bikin situs sekolahnya. Ini contoh bagus. Padahal kita tahu mas Sendi usianya jauh di atas kita, tapi motivasi berprestasinya kalah kita. Orangnya masih energik lagi. Maju terus mas Sendi!

Mungkin yang lebih tepat, konco-konco sebagian memang kurang ngeh soal komputer. Maklum, angkatan kita dulu komputer belum memasyarakat seperti sekarang. Saya ingat, pas mau lulus, di kampus pusat ada kursus komputer. Saya coba-coba ikutan Lotus, tapi tidak sampai selesai. Masuk akal banyak diantara kita buta-komputer. Mungkin malu untuk mulai belajar karena merasa terlanjur tua. Sikap yang bisa dimengerti walaupun kurang tepat. Ketika saya ikut kursus awal tahun ini, saya tidak ada beban mental sekalipun paling banyak usianya dari tutornya sekalipun. Pasti teman-teman tahu banget proses belajar itu tak pernah usai. Di kota kecamatan tempat tinggal saya, ada dokter spesialis yang bangga bercerita bahwa dia baru saja kenal komputer dan saat itu masih ikut kursus. Dia mengaku laptopnya sangat bermanfaat menunjang profesinya. Rupanya banyak dokter di tempat saya yang makin menyadari pentingnya komputer. Mereka tidak ragu belajar di tengah usia yang tidak terbilang muda lagi. Salut!

Juga salut buat teman-teman yang mulai merintis kemajuan. Sebut saja mas Anis. Tak tahan dengan sentilan sms yang saya kirim, dia akhirnya mengaku, saat ini masih mengusahakan bisa memiliki komputer, mudah-mudahan Juli katanya. Juga salut buat Kukuh Junaedi (ada yang masih ingat?), angkatan ‘83 yang menjadi kepala sekolah SMPN Panti Jember. Dia janji akan segera pasang modem buat internetan. Asyik.

Tidak adil kalau cuma bisa menuntut teman-teman aktif, sementara blognya gak menarik. Saya mendapat masukan dari Sendi agar blognya dipercantik. Lalu ada pertanyaan dari mas Kun Kristono nun di Jambi sana (trim’s emailnya ya), apakah blog ini ada fasilitas gambar? Dua ini mungkin bisa mewakili aspirasi teman-teman lain.

Harapan saya memang begitulah. Blog ini makin cantik, agar pengunjung makin betah, sekaligus fungsional. Saya jujur saja, keinginan saya lebih tinggi dari kemampuan saya. Saya masih dalam tahap sangat awal mengerti komputer, ibaratnya saya tertatih-tatih dalam usaha mempercantik tampilan blog ini. Sambil mencari buku-buku sumber, saya pelan-pelan menambahkan pernak-pernik didalamnya.

Dibanding tampilan awal, blog ini sudah banyak perubahan. Lihat saja sudah ada Web Counter, yang menunjukkan jumlah pengunjung blog dan secara otomatis bertambah angkanya setiap kali ada yang masuk ke blog ini. Lalu ada Shout Box, seperti buku tamu interaktif, anda bisa memberi komentar dan saya selaku pengelola blog ini akan menanggapinya, tentu ada jeda waktunya, tidak seketika. Karena itu oleh Rouf dalam bukunya, shout box ini disebutnya sebagai delay chatting.

Anda juga bisa memberikan komentar/tanggapan terhadap setiap tulisan, dengan ngeklik comment dibawahnya atau mengirim tulisan tertentu kepada orang lain, dengan cara ngeklik email post link.

Saya menyadari kekurangan vital blog ini, miskin foto. Belum ada malah. Lha, piye maneh? Saya belum tahu caranya menongolkan foto. Ada yang tahu? Mungkin mas Kun bisa membantu? Padahal foto ini penting. Saya berkeinginan menampilkan foto-foto nostalgia semasa kuliah dulu. Pasti bisa jadi bombo kangen yang ruarr biasa. Setuju khan? Atau foto-foto kekinian yang pasti menarik dipelototi. Dan may be menjadi daya tarik utama blog ini.

Mudah-mudahan semua ini segera terwujud. Upaya membuat blog ini menarik tidak akan ada artinya jika tidak disertai upaya sosialisasi kepada teman-teman semua agar mengetahui keberadaan blog ini, selanjutnya berusaha mengunjungi, dan berpartisipasi aktif. Makin banyak yang terlibat, pasti makin gayeng. Yo ra? Kalau tidak, sia-sia saja keberadaan blog ini. Ibaratnya, jauh panggang dari api. Jauh harapan dari kenyataan. Yang ada, sebatas impian. Nelongsone. (Tono Soegijanto)






Artikel Terkait

Jauh Panggang Dari Api
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email