SENDI, MENGENANGMU



Minggu, 10 Oktober 2010, Pk 09.16, sebuah pesan singkat masuk ke HP saya. Dari mas Rissa, bunyinya : Inna lilahi Wa inna illahi roji’un, telah wafat saudaraku tercinta Mas Paria Susendi Sadio (SENDI) alumni BK UNS angkatan 82, tadi malam jam 23.00 di Lampung…..
Tak hanya satu, berturut-turut kemudian menyusul SMS lain yang masuk, dengan bunyi yang sama. Rupanya pesan singkat itu bergerak cepat diantara teman-teman, yang menerima segera meneruskan ke lainnya, sehingga bisa dipastikan sebagian besar, atau bahkan mungkin semua alumni BK UNS 82 telah mengetahuinya.

Sesaat sebelum membuka SMS itu, saya seperti merasa mendapat firasat. Ya Tuhan, Sendi. Tiba-tiba saja nama itu muncul di pikiran saya. Dan ternyata benar! Isinya seperti terbaca di atas.

Sesaat kemudian, saya termenung, diam membisu, perasaanku bercampur-aduk. Saya pun tak bisa berkata-kata saat istriku yang ikut membaca SMS, menanyakan macam-macam hal, Ini temanmu Sendi yang di Lampung? Dia sakit apa? Kenapa ? dst…Saya berusaha menahan air mata yang mengenang di pelupuk mata. Istriku yang bisa merasakan yang sedang kurasakan, akhirnya berkata, kamu ingin menangis ya..Air mata pun meleleh tak tertahankan lagi.

Sendi itu…
Kepergian abadinya membuatku sangat kehilangan.
Sendi, aku benar-benar merasa sangat kehilanganmu, sahabat! Lewat 20 tahun lebih sejak terakhir kita bersama, tidak membuatku kehilangan makna persahabatan yang kita jalin selama duduk di bangku kuliah. Waktu tidak membuatku menjadi jauh darimu, jaraklah yang memisahkan kerinduanku akan sosokmu.

Terlalu banyak kenangan manis yang mengisi perjalanan persahabatan kita yang singkat, yang membuatku sulit melupakanmu begitu saja. Buatku, kamulah teman yang paling meninggalkan kesan mendalam dalam hidupku. Karena kamu pernah hadir dan berperan penting di saat aku mengalami hal yang sulit dalam hidupku.


Sendi itu…
Identik dengan “gelok”. Bukan maksudnya dia itu gelok beneran, tapi dia yang memperkenalkan sekaligus memopulerkan istilah Sunda itu di kalangan teman-teman. Maklum sebelum kuliah di BK UNS, dia pernah kuliah di Bandung, tidak aneh dia ngerti bahasa Sunda. Walaupun begitu, sebagai pujakesuma (putra Jawa kelahiran Sumatera) dia malah kagok untuk mempelajari Boso Jowo Kromo. Kalau awalnya banyak teman-teman yang tidak tahu artinya gelok, yang berarti gila, sinting, alias kentir, belakangan istilah itu menjadi senjata makan tuan. Karena kalau Sendi sedang ngi-sengi teman-teman, dia akan dibalas: Sendi gelok!


Sendi itu…
Barangkali saya satu-satunya teman yang relatif paling dekat dengannya. Karena saya bukan saja akrab dengannya, tapi juga mengenal kedua orang tua, adik-adiknya, rumahnya (karena pernah diajak liburan ke rumahnya di Prabumulih dan Lampung), dan tentu saja istrinya !

Send itu…
Setia kawan. Pernah suatu ketika di Semarang naik angkot, saya diganggu kernet angkot, Sendi langsung beraksi. Kepala si kernet dibenturkan ke dinding angkot!

Sendi itu…
Pernah membuatku deg-degan sepanjang perjalanan. Sewaktu kembali dari Prabumulih ke Lampung naik kereta api, dia nekad membeli tiket hanya sampai di Kotabumi, sekitar 90km sebelum Lampung, supaya ongkosnya lebih murah. Dia yakin setelah Kotabumi, tidak ada pemeriksaan tiket lagi. Saya ragu dengan idenya, bagaimana malunya kalau perkiraannya salah, tapi dia meyakinkan tidak apa-apa. Betul juga perkiraannya. Namun akibatnya, sepanjang perjalanan diliputi perasaan tidak tenang & nyaman.

Sendi itu,
Trend setter. Setidaknya buat saya. Gara-gara hobinya main tenis, dia membeli tas sport yang multi-fungsi, bisa memuat kepala raket tenis, tapi terlalu besar untuk membawa buku-buku kuliah, sehingga tasnya sering terlihat kempes. Sebaliknya saya yang sering membawa banyak referensi ke kampus, terinspirasi untuk membeli tas yang sama karena bisa diisi banyak buku. Barangkali hanya dua orang ini yang memakai tas yang sama di UNS waktu itu.

SENDI DI MATA TEMAN-TEMAN :

Ali Fauzi
1. Waktu dia habis mandi gak cepat-cepat handukan, katanya biar dinginnya awet.
2. Dia paling rajin menjaga stamina/makanan.
3. Dia selalu mendukung keberadaan  Eclectic Voice.
4. Dalam hal organisasi, dia ahlinya/sangat berpengalaman.
5 Dan yang jelas, dia teman yang sangat baik & menyenangkan.
6. Selamat jalan teman, semoga diterima di sisiNya. Amiiin.

Rissa Sumarstyanto
Paria Susendi Sadio adalah sosok yang terbuka, blak-blakan dan enak untuk diajak diskusi. Di akhir hayatnya insya Allah beliau khusnul khotimah. 5 hari sebelum wafat beliau menyatakan pasrah dengan penyakitnya dan siap menerima apapun takdir Tuhan dengan ikhlas. Beliau sahabat yang hebat, aku sangat kehilangan.

Nur Aminudin
Mas Sendi orangnya baik sekali. Beliau mau menolong siapa saja yang membutuhkan tanpa pamrih dengan mengorbankan dirinya, orangnya ceria, humoris, wawasan luas dan rasa optimis tinggi.

Sri Budi Hastuti
Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan ikut berdoa semoga almarhumParia Susendi Sadio dapat diterima di sisi Allah dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman. Amin.
Kesan-kesan saya sebagai teman kuliah dulu, Sendi adalah pribadi yang periang, kocak dan pandai menghibur teman, tetapi dia juga bisa serius dan enak diajak ngobrol. Selamat jalan Sendi…selamat jalan teman.

Wijiyatmi
Sendi orangnya seru, selalu ceria dalam kondisi apapun, rada-rada cuek, berpenampilan sangat bersahaja bahkan cenderung nyentrik dan aneh, Tapi itulah Sendi, satu-satunya teman yang kata-katanya masih kuingat hingga saat ini…KAMU LESBI YA? Ih amit-amit deh.

Istri Woro
Dalam kenangan saya, Sendi adalah teman yang periang, selalu menghibur dan ceria. Selamat jalan Sen, semoga kau mendapat tempat yang layak di sisiNya. Amiin…

Anis Yunus Suyamto
send tak omong...hidup demikian tak berarti, aku tahu itu. namun sering kali nafsu hewani memenuhi dada...kutahu itu. kini kau tinggal aku di bumi nan gersang. wahai hati nan selalu merintih, aku tahu kini terasa pedih, ketika orang yang senantiasa kuajak bertengkar telah pergi. sendi...siapa lagi yang mau kuajak bertengkar. aku sepi...TUHAN ILAHI ROBBI kasihanilah dia yang selalu menghidupkan hari-hariku dengan tukar selisih. ampunilah segala dosa dan khilafnya. pertemukan kami di jannatil firdaus, satu tempat yang tiada keluh kesah...perkenankanlah Wahai Dzat yang senantiasa mendengar doa hamba
(sebagaimana ditulis di dinding akun facebooknya Sendi) 

Indah Rosaka
Seingat aku,sendi adalah teman paling periang ,sendi sangat menghargai perempuan, sendi sangat melindungi kami teman perempuannya, bila saat ini dia telah pergi maka yang aku ingat adalah teman terbaikku. Selamat jalan sendi, semoga kau diterima Tuhan sesuai amalmu,amin.

Tono Soegijanto
Dari kuliah dulu, Sendi selalu bisa diandalkan tenaga dan pikirannya. Dia selalu bisa mencari solusi praktis dari situasi yang sulit. Cara berpikirnya taktis dan to the point. Inilah yang paling hebat dari Sendi. Sangat menyenangkan bekerjasama dengan dia. Sejak Ikabela82 diluncurkan, Sendi juga sangat aktif  berperan dalam mengelola blog ini. Saya salut padanya, sebagai bagian dari generasi Jadul, minimnya pengetahuan tentang teknologi informatika, tidak membuatnya merasa terlambat untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Sepeninggal Sendi, tinggal saya sendiri yang menanganinya, sementara teman-teman lain rupanya super sibuk, sehingga tidak mempunyai waktu untuk menulis buat Ikabela. Walaupun berat, saya berjanji akan terus berusaha mempertahankan blog ini. Sendi memang telah tiada, tapi saya yakin dia pun pasti ingin blog ini terus hidup. Dukung saya dengan spritualitasmu, Sen!

(TS)


                      Sendi Family: Rastri Frideahapsari, Paria Susendi, Dwi Harjanti,
                                              Amirul IvanraharjoAlita Dharliwiari

               Foto terakhir Sendi yang diunggah di akun facebooknya 3 Agustus 2010.

Artikel Terkait

SENDI, MENGENANGMU
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email