Pengunjung Blog

Sejauhmana apresiasi teman-teman terhadap blog ini? Kalau parameternya keaktifan teman-teman mengisi blog, nilainya jauh dari harapan. Sangat kurang memang. Tercatat baru mas Sendi yang posting, dua kali.Mereka yang masuk daftar kontributor, yang mempunyai akses langsung untuk mengisi blog dan diharapkan dapat menghidupkan blog, belum ada aksinya. Ketika disentil lewat sms, kontributor kok tidak ada kontribusinya, jawabannya 2 macam. Pertama, bingung apa yang mau ditulis. Kedua, belum sempat. Maklum deh, PNS banyak kerjaannya. Jadi, mana sempat?
Dalam beberapa kesempatan, tidak kurang-kurangnya saya memancing teman-teman yang nomer hapenya saya ketahui, dengan sms berisi info yang bisa membuat mereka penasaran dan tertarik membuka www.ikabela.blogspot.com. Tahu hasilnya apa? Nyaris tanpa respon. Hanya dua orang yang sms balik, dengan isi singkat: ya, terima kasih.
Sendi pernah sms, katanya teman-teman tidak ada yang nulis di ikabela, barangkali karena tidak punya komputer. Saya kurang sependapat, karena berselancar di intenet tidak harus memiliki komputer sendiri. Saya justru kuatir, sejatinya teman-teman kita tidak menganggap ikabela sebagai suatu yang penting, sehingga tidak merasa perlu usaha untuk mengetahuinya. Emang gue pikirin ikabela? Gitu aja kok repot!
Apa iya sih? Bagaimana dengan kendala biaya internet yang dianggap mahal, seperti saya singgung dalam tulisan terdahulu (masih ingat?). Menurut mbak Muji sih, "Nek biaya tak kira gak masalah. Cuma mungkin masih banyak yang gak lancar berinternetria, kayak aku he...he...," tulisnya dalam sebuah sms.
Kalau pangkalnya memang semata soal tehnis seperti pernah saya singgung di dalam “Jauh Panggang Dari Api”, yaitu kekuranganpahaman teman-teman soal internet, saran saya sih jangan malu untuk belajar. Saya pun belajar dari nol soal internet dan komputer.
Terus-terang saya kecewa dan putus asa dengan ketiadaan respon teman-teman soal blog ini. Berbagai upaya telah dicoba untuk membuat blog ini menarik dan menghidupkan isinya. Saya sempat berpikir negatif, kalau terus begini, ya bubarkan saja Ikabela. Gak usah blog-blogan! Untung, saya tidak mutung beneran, baru setengah mutung. Cadangan kesabaran saya cukup banyak sih.
Tapi, tunggu dulu! Ada yang membuat saya heran sekaligus senang. Belakangan ini, diam-diam ada peningkatan pengunjung blog ini, lho! Apa iya, tahu dari mana? Gampang toh, tentu saja dari angka Sitemeter di samping kanan atas, yang otomatis bertambah setiap kali ada tamu yang masuk ke blog ini. Menurut data pada Sitemeter, pada tanggal 6 Agustus 2007, jumlah pengunjung blog mencapai 128. Berarti sejak beroperasinya alat penghitung otomatis ini per 14 April lalu, setidaknya setiap harinya rata-rata ada1 orang pengungjung blog ini. Dengan lama kunjungan rata-rata 8 menit 34 detik.
Padahal per 14 Agustus lalu, saat saya membuka blog ini, angka Sitemeter mencapai 152. Dalam 8 hari terdapat 24 pengunjung. Alhamdullilah, kian hari blog ini kian banyak peminatnya.
Siapa gerangan tamu-tamu itu? Tentu saja tidak diketahui secara pasti. Bisa siapa saja. Yang rutin ya saya, malahan sebetulnya, sepertiga dari pengungjung blog yang tercatat di Sitemeter, itu tidak lain ya saya sendiri. Karena sekurangnya 2-3kali seminggu saya wajib membuka Ikabela82.
Tapi, saya percaya ada teman-teman kita yang mengakses blog ini. Masalahnya tidak semua tamu-tamu tadi meninggalkan jejak. Mungkin awalnya masih malu-malu dan tidak tahu harus berbuat apa, wait and see gitulah. Toh belakangan sudah malai take action. Mulai ada yang memberikan tanggapan terhadap tulisan yang dimuat. Dan seperti bisa dilihat, Shout Box mulai laris manis dan Buku Tamu pun sudah banjir komentar, dari awalnya cuma mbak Kawini dan mas Rodrigo (busyet, bule mana ya kok bisa kenal Ikabela? Heran juga saya) yang mengisi.
Mudah-mudahan ini pertanda baik. Kayaknya teman-teman yang sempat saya bombardir sms sudah mulai terketuk ulu hatinya untuk nengok blog tercinta ini.
Nah, buat teman-teman lain, ayo rame-rame ramein blog ini. Jangan alasan sibuk dijadikan kendala. Jangan cuma berjanji. Janjimu, hutangmu lho. Pasti tak tagih. Awas kalau nggak, sumpe lu! (Tono Soegijanto)

Artikel Terkait

Pengunjung Blog
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email