PELUANG KERJA LULUSAN PERGURUAN TINGGI

PELUANG KERJA LULUSAN PERGURUAN TINGGI

Karena keterbatasan waktu dan kurang disiplinnya saya, penulisan hasil survei ini memang terlambat. Walau demikian, saya melihat hasil-hasilnya masih relevan dengan kondisi saat ini. Jadi, saya putuskan untuk memuatnya di Ikabela.

Pendahuluan
Survei ini merupakan analisa data iklan lowongan kerja di harian Jawa Pos, pada bulan Maret 2003. Yang menjadi sampel adalah iklan lowongan kerja yang berbentuk iklan kolom, tidak termasuk iklan baris, yang tebit setiap hari Sabtu. Pemilihan hari Sabtu semata-mata karena pada hari tersebut pada umumnya perusahaan memuat iklan lowongan kerja dalam bentuk iklan kolom. Iklan kolom adalah iklan yang harganya mahal. Karena itu diasumsikan perusahaan yang memasangnya adalah perusahaan yang bonafid, dan tenaga kerja yang dibutuhkan adalah yang memiliki kualifikasi tertentu.
Selama bulan maret 2003 tersebut terdapat 5 kali edisi hari Sabtu, yakni tanggal 1, 8, 15, 22 dan 29. Total seluruhnya terdapat 587 lowongan kerja untuk lulusan PT (Perguruan Tinggi). Dari jumlah tersebut, 362 lowongan (62%) mencari tenaga kerja lulusan sarjana (S1) dan 225 lowongan (38%) untuk lulusan diploma.
Analisa data dengan cara menghitung data kuantitatif, kemudian mengubahnya menjadi prosentase. Selanjutnya membandingkan data kumulatif antara lowongan kerja untuk lulusan diploma dan sarjana.

Tujuan Survei
Hasil survei ini diharapkan dapat membantu para calon tenaga kerja, khususnya lulusan PT, dalam mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja. Bagi pihak-pihak yang terkait dengan proses pendidikan di PT, para pengambil keputusan, para peneliti dan peminat masalah pendidikan, data yang diperoleh dari hasil survei ini diharapkan bisa menjadi masukan yang bermanfaat.
Secara eksplisit, tujuan survei ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Ingin mengetahui jenis pekerjaan apa saja yang dibutuhkan/dicari oleh perusahaan di daerah perkotaan?
- Persyaratan apa yang dituntut dari calon tenaga kerja lulusan PT?
- Apakah terdapat perbedaan jenis pekerjaan dan persyaratan kerja yang dituntut dari lulusan diploma dengan lulusan sarjana?

LOWONGAN KERJA BAGI LULUSAN PT
Hasil survei menunjukkan 10 besar lowongan kerja yang tersedia bagi lulusan PT adalah sebagai berikut :

- Sales/marketing 22%
- Akuntansi 12,1%
- Produksi 4,6%
- Teknikal 4,4%
- Administrasi 4,3%
- Keuangan 3,6%
- Personalia 3,6%
- Sekretaris 3,1%
- Programer 2,9%
- PPIC 2,5%
Secara umum kita bisa menyimpulkan bahwa tenaga kerja yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan pemasang iklan adalah untuk mengisi posisi Sales/marketing (22%) dan Finansial (15,7%) yang meliputi Akuntansi dan Keuangan.
Dari sejumlah lowongan kerja yang ditawarkan tersebut, dilihat dari struktur jabatannya, sebagian besar menempati posisi sebagai Staf (61,8%) dan hanya 38,2% yang diposisikan menempati struktur jabatan tertentu. Ini berarti 1 diantara 3 lowongan kerja tersebut akan menempati jabatan tertentu dalam perusahaan, bukan sekedar staf biasa. Keseluruhan jabatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

- Staf 61,8%
- Manajer 15,3%
- Kepala Bagian 8,9%
- Supervisor 8,7%
- Asisten manajer 2,9%
- Lain-lain 2,4%

PEKERJAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Dari 587 lowongan kerja yang ditawarkan, 31,3% diantaranya mensyaratkan jenis kelamin tertentu. Artinya sekitar 1 dari 3 pekerjaan untuk lulusan PT ditujukan untuk jenis kelamin tertentu.
Dari 31,1% tersebut, 20,6% diantaranya ditujukan untuk laki-laki, dan 10,7% untuk wanita. Artinya, untuk jenis pekerjaan/jabatan yang mensyaratkan jenis kelamin tertentu, peluang kerja lulusan PT laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan wanita.
Jika ditelusuri lebih jauh dari jenis pekerjaan mensyaratkan jenis kelamin tertentu tersebut, maka terlihat jelas menunjukkan adanya perbedaan jenis pekerjaan berdasarkan stereo-type gender. Pekerjaan yang mensyaratkan jenis kelamin laki-laki adalah Sales/marketing 31,4%, Produksi 9,9%, Teknik 8,3%, Out-door/lapangan 5%, dan Administrasi hanya 0,85. Sebaliknya pekerjaan yang mensyaratkan jenis kelamin wanita meliputi : Akuntansi 27%, Sekretaris 15,9%, Administrasi 11%, Marketing 11%, Keuangan 4,1%, Customer Service 2,8%, HRD 2,8%, dan Resepsionis 2,8%.
Stereo-type pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa masih ada masyarakat/perusahaan yang melihat bahwa antara laki-laki dan wanita seharusnya dibedakan jenis pekerjaannya. Dimana laki-laki dianggap lebih cocok dan sesuai menangani pekerjaan teknik dan lapangan, sedangkan wanita lebih cocok dan sesuai menekuni pekerjaan yang bersifat administratif, rumahan, dan berhubungan dengan orang lain.
Perbedaan jenis pekerjaan berdasarkan jenis kelamin ini juga tercerminkan dari jabatan yang ditawarkan. Lebih banyak pekerjaan yang ditawarkan untuk laki-laki yang menawarkan struktur jabatan yang lebih tinggi dibandingkan untuk wanita. Untuk jabatan Manajer, 20,7% ditujukan untuk laki-laki berbanding 3,2% untuk wanita. Untuk jabatan Supervisor, tersedia 11,6% pekerjaan untuk laki-laki berbanding 1,6% untuk wanita. Untuk jabatan Kepala bagian, tersedia 5% lowongan pekerjaan untuk laki-laki berbanding 1,6% untuk wanita. Sangat kontras dengan lowongan pekerjaan sebagai Staf, dimana tersedia 93,6% lowongan untuk wanita, dan 53,7% untuk laki-laki.

PENGALAMAN KERJA? YA IYALAH
Dari 585 lowongan kerja untuk lulusan PT, 77,17%% mensyaratkan calon yang telah mempunyai pengalaman kerja. Hanya 22,83% yang tidak. Artinya, sekitar 3 dari 4 lowongan kerja yang ditawarkan, mensyaratkan calon yang telah berpengalaman. Dengan demikian, peluang lulusan PT untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal memang cukup berat. Karena pada umumnya yang dicari bukan calon yang baru lulus, melainkan telah mempunyai pengalaman kerja tertentu..
Dari 453 (77,17%) lowongan kerja yang mensyaratkan pengalaman kerja tertentu, sebagian besar menuntut calon yang berpengalaman 2 tahun (26,4%), dan 3 tahun (13,8%). Walaupun cukup banyak juga yang hanya tidak menyebut berapa tahun, yaitu 16,9%. Komposisi selengkapnya adalah :
- Berpengalaman 16,9%
- Pengalaman 1 tahun 10,7%
- Pengalaman 2 tahun 26,4%
- Pengalaman 3 tahun 13,8%
- Pengalaman 4 tahun 1%
- Pengalaman 5 tahun 7,5%
- Pengalaman 6 tahun 0,3%
- Pengalaman 7 tahun 0,17%
- Pengalaman 8 tahun 0,17%
Dilihat dari jenis pekerjaan yang mensyaratkan jenis kelamin tertentu, sebanyak 20,6% pekerjaan untuk laki-laki berbanding 10,7% untuk wanita, yang menuntut calon yang telah berpengalaman. Berarti dua kali lebih banyak lowongan kerja untuk calon tenaga kerja laki-laki dibandingkan wanita yang mensyaratkan calon yang berpengalaman. Hal ini jelas berkaitan dengan jenis jabatan yang ditawarkan untuk calon laki-laki lebih tinggi, sehingga menuntut calon yang lebih berpengalaman

KETERAMPILAN KERJA

Keterampilan kerja yang wajib dimiliki calon tenaga kerja lulusan PT adalah Bahasa Asing (59,1%) dan Komputer (38,3%). Jadi, penguasaan bahasa asing relatif penting bagi lulusan PT, dan bisa menjadi nilai tambah tersendiri di mata perusahaan. Bahasa asing yang wajib dikuasai adalah : Bahasa Inggris (38,2%) dan Mandarin (19,9%).
Keterampilan seperti komputer dan bahasa asing, disebut Hard Skill (keterampilan teknis), selain itu juga ada yang disebut Soft Skill, yang berupa sikap dan perilaku seperti jujur, percaya diri, motivasi tinggi, kemampuan beradaptasi dengan perubahan, kompetensi interpersonal, orientasi nilai yang menunjukkan kinerja yang efektif dan jiwa kewirausahaan (Abdurrachman, 2007). Soft skill ini sering dianggap remeh, tetapi sebetulnya lebih diperhitungkan oleh perusahaan.

IPK, PENTINGKAH?
Jawabnya ya, karena 22%, atau 1 dari 5 lowongan kerja yang tersedia mensyaratkan calon dengan IPK tertentu. Yang paling banyak adalah 2,75 (13,8%). Selengkapnya :
- Minimal 2,5 (0,7%)
- Minimal 2,75 (13,8%)
- Minimal 3 (7,5%).
Paling tidak, dengan IPK yang tinggi, posisi calon di mata perusahaan lebih diperhitungkan. Bahkan bisa jadi, IPK menjadi ukuran seleksi awal untuk proses seleksi lebih lanjut.

BATASAN USIA

Sebanyak 55,9% lowongan kerja untuk lulusan PT membatasi usia calon. Dan pembatasan itu lebih banyak berupa batasan usia maksimal (52,6%) daripada minimal (3,2%). Ini berarti kesempatan bagi lulusan PT untuk mendapatkan pekerjaan benar-benar dibatasi. Selewat usia tertentu belum mendapatkan pekerjaan, bisa berarti tertutup sudah kesempatan bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal.
Jika dibuat interval, batasan usia maksimal calon tenaga kerja adalah :
- Maksimal 25 tahun (4,6%)
- 26-30 tahun (24%)
- 31-35 tahun (15,7%)
- 36-40 tahun (5,4%)
- 41-45 tahun (2,7%)
- 46-50 tahun (0,2%)
Dari data di atas terlihat bahwa interval usia 25-30 tahun adalah usia emas atau puncak bagi lulusan PT untuk mendapatkan pekerjaan. Selewat itu, peluangnya semakin kecil, meskipun belum tertutup.

SOFT SKILL, JANGAN ANGGAP ENTENG!
Selama ini ada penilaian bahwa untuk mendapatkan suatu pekerjaan, selain ijazah formal, diperlukan keterampilan tambahan seperti komputer, bahasa asing, akuntansi dan keterampilan lain. Makin beragam keterampilan yang dikuasai, makin baik. Tentu saja hal ini benar. Tapi ternyata belum cukup. Ada jenis keterampilan lain yang luput dari pengamatan para pencari kerja, termasuk lulusan PT, karena dianggap sepele dan tidak penting. Padahal keterampilan itu di mata perusahaan sangat penting, serius dan bisa menjadi penilaian akhir yang menentukan seseorang diterima atau ditolak bekerja.
Keterampilan atau kemampuan yang diistilahkan Soft Skill ini sebetulnya inherent atau telah dimiliki setiap orang, dalam kadar berbeda. Pendidikan, pelatihan dan pembiasaan lah yang bisa mengasah dan mengembangkan keterampilan ini. Soft skill ini berupa sikap, respon atau tindakan positif terhadap orang lain dan lingkungannya. Orang yang mempunyai soft skill yang baik akan mudah berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Dengan begitu kemungkinan ia pun bisa berhasil dalam lingkungan kerja yang dinamis.
Kualitas-kualitas yang dituntut dari tenaga kerja lulusan PT adalah:
- Berjiwa kepemimpinan (14,6%)
- Kemampuan berkomunikasi (12,8%)
- Motivasi tinggi (12,4%)
- Kerja keras (11,9%)
- Kerjasama tim (11,6)
- Penampilan menarik (8,5%)
- Jujur (6,1%)
- Energik (5,6%)
- Mandiri (3,7%)
- Costumer oriented (3,7%)
- Work late shifts (3,7%)
- Mempunyai relasi luas (3,1%)
- Inisiatif (2,7%)
- Berbadan sehat (2,7%)
- Problem solver (2,5%)
- On target (2,4%)
- Ulet (2,4%)
- Percaya diri (2,4%)
- Berdedikasi (1,9%)
- Dinamis (1,9%)
- Integritas tinggi (1,9%)
- Disiplin (1,9%)
- Loyal (1,7%)
- Tanggungjawab (1,5%)
- Kreatif (1,5%)
- Ramah (1,4%)
- Teliti (1,4%)
- Inovatif (1,2%)
- Agresif (1,1%)
- Pleasant personality (0,85%)
- Wawasan luas (0,85%)
- Tinggi badan tertentu (0,85%)
- Good analytical skills (0,51%)
- Tegas (0,51%)
- Kemampuan menjual (0,51%)
- Berwibawa (0,34%)
- Kemampuan negosiasi (0,34%)
- Kerja dibawah tekanan (0,34%)
- Lincah (0,34%)
- Rajin (0,34%)
Seperti terlihat dalam daftar, kualitas pribadi yang dituntut dari lulusan PT sebetulnya sangat kompleks. Banyak diantaranya yang menggunakan istilah yang berbeda, tetapi esensinya merujuk pada konsep yang sama. Kriteria-kriteria kualitas pribadi tersebut jika dikelompokkan akan yang menunjuk pada konsep tertentu. Diantaranya yang menonjol adalah :
1. Berjiwa Kepemimpinan
Kriteria utama yang dituntut dari calon tenaga kerja lulusan PT adalah kepemimpinan (14,6%). Kepemimpinan sebetulnya mempunyai dimensi yang luas, bukan pengertian yang tunggal. Beberapa kualitas pribadi seperti kemandirian (3,7%), bertanggungjawab (1,7%), percaya diri (2,4%), tegas (0,51%), dan berwibawa (0,34%) tidak bisa dilepaskan dari kualitas atau unsur yang seharusnya melekat dalam jiwa kepemimpinan seseorang. Dengan demikian, unsur kepemimpinan sangat dituntut dari calon tenaga kerja lulusan PT, mengingat dari mereka kelak diharapkan dapat mengemban tugas dan tanggungjawab yang lebih besar yang akan menentukan arah perkembangan perusahaan.

2. Kemampuan Komunikasi
Tenaga kerja lulusan PT dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik (12,8%). Kemampuan berkomunikasi ini tidak hanya berkaitan dengan bagaimana menjalin hubungan yang baik dalam internal perusahaan, melainkan juga berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi bisnis (salesmanship), yakni Kemampuan Menjual (0,51%), Kemampuan melakukan negosiasi (0,34%), customer oriented (3,7%) agar dapat menjalin relasi yang baik dengan konsumen, serta mempunyai relasi yang luas (3,1%) untuk mengembangkan bisnis. Kesemuanya itu tidak lepas dari kemampuan berkomunikasi seseorang.

3. Memiliki motif berprestasi yang tinggi
Calon tenaga kerja lulusan PT harus memiliki motivasi tinggi (12,4%), antara lain diwujudkan dalam bentuk :
- Siap bekerja keras (11,9%)
- Energik/bersemangat dalam bekerja (5,6%)
- Siap kerja lembur /Work late shifts (3,7%)
- Berinisiatif (2,7%), bukannya pasif atau bersikap menunggu
- Mampu mencapai target tertentu/On target (2,4%)
- Dinamis/selalu mengikuti perkembangan (1,9%)
- Agresif dalam bekerja (1,1%)
- Mampu bekerja dibawah tekanan (0,34%)
- Lincah (0,34%) atau cekatan bekerja

4. Penampilan Fisik
Penampilan fisik yang menarik menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan dalam merekrut calon karyawan (8,5%). Selain itu berbadan sehat (2,7%), dan memiliki badan tertentu (0,85%)

5. Kemampuan Cognitif
Selain kecerdasan yang ditunjukkan melalui IPK yang tinggi, lulusan PT diharapkan mempunyai kemampuan memecahkan masalah/problem solver (2,5%), kreatif (1,5%), Inovatif (1,2%), berwasan luas (0,85%), dan Good analytical skills (0,51%).

6. Komitmen Terhadap Pekerjaan
Komitmen terhadap pekerjaan ditunjukkan melalui Kejujuran (6,1%),Keuletan (2,4%), Berdedikasi (1,9%), Integritas tinggi (1,9%), Disiplin (1,9%), Loyalitas (1,7%),Tanggungjawab (1,5%),Teliti (1,4%), dan rajin bekerja (0,4%).
Lebih dari semuanya, perusahaan sangat mengutamakan karyawan yang mampu bekerja secara tim (11,6%) untuk mencapai keberhasilan bersama, bukan pekerja yang individualis atau egois yang hanya mementingkan kepentingan pribadi.


Selama ini ada penilaian bahwa untuk mendapatkan suatu pekerjaan, selain ijazah formal, diperlukan keterampilan tambahan seperti komputer, bahasa asing, akuntansi dan keterampilan lain. Makin beragam keterampilan yang dikuasai, makin baik. Tentu saja hal ini benar. Tapi ternyata belum cukup. Ada jenis keterampilan lain yang luput dari pengamatan para pencari kerja, termasuk lulusan PT, karena dianggap sepele dan tidak penting. Padahal keterampilan itu di mata perusahaan sangat penting, serius dan bisa menjadi penilaian akhir yang menentukan seseorang diterima atau ditolak bekerja.
Keterampilan atau kemampuan yang diistilahkan Soft Skill ini pada umumnya tidak dipelajari atau diberikan di bangku kuliah. Kualitas semacam itu hanya bisa dikembangkan secara pribadi oleh individu yang bersangkutan. Melalui pendidikan keterampilan, pelatihan dan praktek magang yang antara lain bisa mengasah dan mengembangkan keterampilan ini. Soft skill ini berupa sikap, respon atau tindakan positif terhadap orang lain dan lingkungannya. Orang yang mempunyai soft skill yang baik akan mudah berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Dengan begitu kemungkinan ia pun bisa berhasil dalam lingkungan kerja yang dinamis.
(TONO SOEGIJANTO)
BERSAMBUNG……


LOWONGAN KERJA untuk lulusan S1 dan Diploma

Artikel Terkait

PELUANG KERJA LULUSAN PERGURUAN TINGGI
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email